-->

Random Ayat Al-Quran

Minggu, 19 Agustus 2007

LUNAS

Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

OngKos upah membantu ibu:

1) Membantu Pergi Ke Warung: Rp 20.000
2) Menjaga adik Rp 20.000
3) Membuang sampah Rp 5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp 10.000
5) menyiram bunga Rp 15.000
6) Menyapu Halaman Rp 15.000
Jumlah : Rp 85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.

1) OngKos mengandungmu selama 9 bulan - GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu - GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
4) OngKos Khawatir karena selalu memikirkan keadaanmu - GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "Telah Dibayar"

Jika kamu menyayangi ibumu,"FORWARD" lah Informasi ini kepada Kelurga, sahabat-sahabat anda.

1 orang :Kamu tidak sayang ibumu
2-4 orang :Kamu sayang ibumu
5-9 orang :Bagus! Ternyata Kamu Sayang juga Kepada Ibumu 10/lebih :
Waahhhh....Kamu akan disayangi Ibumu dan juga semua orang...

[+/-] Selengkapnya...

IBU

Kutahu, ibu
Tanganmu tak pernah lepas berharap untukku
dalam setiap do'a yang kau panjatkan
Kutahu ibu
Senyummu selalu menyapa dalam setiap kata cinta
yang keluar dari lisanmu
Kutahu ibu
Mata hatimu selalu terjaga dalam setiap derapku

Ya Allah
Kutengadahkan tanganku berharap
Kau membahagiakannya sepertiku kini
Ya Rabbi
Ku memohon berilah ibu mimpi yang selalu indah
Ya Rabbul Izzati
Ku berharap padaMu anugerahkan ibu kecupan hangat
Seperti yang selalu ia berikan padaku saat aku terbangun di pagi hari
Ya Illahi

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 11 Agustus 2007

Apa kabar bunda?

Bunda, aku ingin menyebutmu demikian, sebagai
penghormatan yang tiada tara.
Malam ini, bulan sembunyi dengan angkuhnya, hingga aku
tak bisa memandangi warna peraknya. Bintang yang
gemerlapan itupun malah ikut mempermainkanku dengan
tidak menampakkan diri. Padahal aku sangat ingin
bermain-main sejenak, menerbangkan berbagai perasaan.
Pada patahan malam ini, hanya ada deru angin yang
sedang mencandai daun-daun pohon mangga di seberang
kamar. Aku merasakannya dalam gelap. Sesekali aku
memandangi langit megah tak berpenyangga.

Bunda,
dalam keheningan hebat ini aku selalu membayangkan
senyuman ikhlas yang bunda sunggingkan setiap
menjumpaiku. Sebuah senyuman yang sudah menjadi desah
nafas tiada pamrih. Aku memahatnya dalam tiap bingkai
indah di ruang hati yang sudah menemaniku selama ini.

[+/-] Selengkapnya...

'